Jumat, 14 Februari 2014

Bencana Gunung Kelud

http://www.allyoucanshare.blogspot.com/#nogo

BENCANA GUNUNG KELUD,KEDIRI
Warga Desa Sugihwaras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat dinihari mulai bekerja bakti membersihkan lingkungan mereka yang terkena guyuran kerikil Gunung Kelud. "Kami gunakan alat seadanya membersihkan rumah dari batu dan kerikil," kata Vrian, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Jumat 14 Februari 2014.

Hujan kerikil yang dimuntahkan Kelud di sekitar Kediri ketebalannya mencapai 15-20 sentimeter. Untuk membersihkan ketebalan pasir setinggi sekitar betis ini penduduk memakai skop dan sapu. Itu baru kerikil di halaman. Untuk kerikil di atas rumah, Vrian kesulitan membersihkannya. "masih bau belerang," kata Vrian yang tinggal di Perumnas Ngronggo, Kota Kediri,

Akibat bebar kerikil yang berat, beberapa rumah atapnya jebol karena tidak kuat menopang kerikil Kelud. "Kami pakai masker dan helm," kata dia. (Baca: Penduduk Diminta Waspadai Lava Kelud)

Gunung Kelud mengalami erupsi selama enam jam. Gunung itu dinyatakan meletus pada pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas.

Perubahan status Gunung Kelud sangat cepat, dari sebelumnya aktif normal berubah menjadi waspada pada Minggu, 2 Februari, berubah lagi menjadi siaga pada Senin 10 Februari pada pukul 16.00 WIB, dan Kamis 13 Februari pukul 21.15 WIB berubah statusnya menjadi awas.

Gunung itu pernah meletus sampai 25 kali, rentang tahun 1000 sampai 2007. Akibat letusan ini penduduk di beberapa kecamatan mengungsi. Seperti di Kecataman Ngancar, Kabupaten Kediri.

Warga lain, Partijo, mengatakan hujan pasir letusan Kelud kali ini lebih hebat dibandingkan letusan pada 1990 dan 2007 lalu. Kala itu hujan pasir hanya mengotori teras dan atap rumah. Sekarang hujan abu bercampur kerikil.

0 komentar:

Posting Komentar